Gue gak yakin kempen beginian bakal efektif. Apalagi kalo cuma dipajang di teksi atau di tempat2 komuniti melayu doang. Pasang di kamar hotel, yang gede, pake foto korban penyakit syphilis, mungkin baru efektif. Tapi tetep aja, jangan berharap banyak kalo cuma dari akhbar, majalah atau decal di kereta2. Phuah...
Kalo loe liat juga, tuh statistik umurnya udah beberapa bulan baru nih kempen ada. Datanya udah rada basi. Itu menunjukkan dengan jelas bagaimana organisasi so-called FPM ini bekerja.
Nggak pake beginian juga semua orang udah tau, seks rambang boleh bawa penyakit. Tapi tetep aja banyak yang berhubungan seks rambang. Kenapa?
Karena mereka beranggapan bahwa seks itu menyenangkan, shiok, seronok, dan bukan sesuatu yang salah. Kenapa mereka berpikiran seperti itu?
Karena input informasi yang masuk ke kepala mereka seperti itu. Dari temen2, film bokep, situs bokep dll. Yang lebih hebat lagi, input informasi kayak gini masuk dengan deras ke otak minda mereka. Tidak boleh diberhentikan. Dan jangan harap poster2 kempen di akhbar dan di teksi cukup kuat untuk mempengaruhi pola fikir mereka.
Mungkin ya, ada yang menjadi tahu dan sedar. Tapi seberapa banyak? Dan nggak ada kempen kayak gini yang bisa bertahan lama. Setelah beberapa bulan, ramai orang akan lupa dengan kempen ini. Dan seperti biasa, orang akan kembali berhubungan seks lagi, hamil lagi, nikah muda lagi atau aborsi lagi.
Welcome to the 21st century. We're going down, faster than ever.
Paling mentok juga hasilnya ini.
"A Pyrrhic victory, which is a victory which comes at devastating cost to the victor."Apa sih yang bisa diukur untuk menentukan "menang melawan seks rambang"? Tingkat kehamilan di luar nikah turun? Mungkin. Kita liat aja. Tapi liat aja, apa yang sudah dilakukan seks bebas kepada kaum muda udah cukup parah. Contoh:
Seks --> Hamil --> aborsi -->bunuh anak sendiri
--> piara anak --> kawin muda --> sekolah ancur --> masa depan terancam
--> ibu tunggal --> lebih ancur --> ada yang masih mau gitu?
--> STD (sexually transmitted disease) --> lucu loh, itunya bernanah ntar : (
Gak hamil dan gak kena STD? Selamat, anda beruntung. Ulangi aja terus ampe bosen. Tetep aja, masih ada:
Seks bebas --> reputasi jelek (terutama didepan "anak2 baik")
--> rasa bersalah --> depresi
Gue tebak, sekarang loe pasti mikir deh, masa gak ada positif2nya? Kalo gak ada, knapa orang2 masih pada ngeseks? Sisi positifnya ada nih...yang jadi alasan orang ramai pada "gituan":
seks --> enak gila
--> ada perasaan seru,deg2an karena rahasia2an biar temen2 pada gak tau
--> loe gak ngerasa kesepian
tapi tolong diperhatikan,
ini hanya bertahan beberapa saat. Dan bikin loe pengen ngulangin lagi. Tapi bayi kecil yang lo bikin itu hidup bertahun2. Penyakit herpes, sipilis susah disembuhinnya. Apalagi kena AIDS, kontrak mati menderita (sori buat orang ODHA).
Kesimpulan:
Kempen itu digembar-gemborkan oleh komunitas Melayu, tapi hasilnya belum tau. Sex bebas masih bakal terus ada sampai kapan juga. Jadi, kalo gue bilang sih pikir2 aja. Jangan terlalu percaya apapun kata orang. Loe sendiri yang punya badan loe, dan loe yang bertanggung jawab atas itu.
_rahardhi_cogito, ergo sum.
(tanya: kenapa tiba2 si rahardi ngepost panjang2 ttg seks? di blog madesu lagi, bukan di blognya sendiri... jawab: lagi iseng ajah...paling nggak keisengan gue positif, nulis ginian. Daripada iseng trus godain cewe orang, ntar gue digebukin lagi..... 8-) )