Monday, May 07, 2007
Waktunya kita ikutan mikirin negara kita yang tercinta .. .
Mari kita mulai dengan reshuffle kabinet 2007SETELAH menjadi isu yang berlarut-larut, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan mengumumkan perombakan kabinet. Jika itu terjadi, berakhirlah wacana perubahan kabinet yang tergolong paling banyak menyita perhatian publik dan paling ruwet prosesnya.
Yang juga perlu dicatat adalah adanya kesamaan tempat seleksi ketika pertama kali SBY melakukan seleksi calon menteri. Yaitu rumah pribadi SBY di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Bukan di Istana. Maka, Cikeas pun menjadi pusat berita yang eksotik sepanjang Sabtu (5/5) lalu.
Tiap pemimpin tentu saja sah memiliki gayanya sendiri. Termasuk dalam memilih tempat dan hari sehingga menambah nilai dramatis maupun nilai historis. Yang jelas, dalam sejarah kontemporer kepresidenan Republik ini, kelak misalnya orang harus memasukkan rumah pribadi SBY di Puri Cikeas sebagai lokus sejarah yang penting dalam konteks menyusun dan merombak kabinet.
Yang juga perlu digarisbawahi ialah sekalipun merombak kabinet merupakan hak prerogatif presiden, kali ini hak itu seperti kehilangan kesaktian. Presiden sepertinya sangat dicekam banyaknya pertimbangan yang berkaitan dengan koalisi dengan berbagai partai.
Sesungguhnya, adalah hak prerogatif presiden pula untuk tidak merombak kabinet. Namun, kali ini Presiden Yudhoyono boleh dikata tidak lagi memiliki pilihan kecuali harus melakukannya.
Penyebabnya bermacam-macam. Sejumlah menteri diberitakan sakit sehingga tak efektif bekerja. Ada pula menteri yang gagal, bahkan tiada terdengar entah apa kerjanya. Dan tentu ada menteri yang bermasalah. Itulah persepsi publik, yang belum tentu sama dengan persepsi Presiden.Oleh karena itu sangat penting Presiden mengakhiri semua spekulasi, semua gonjang-ganjing menyangkut perombakan. Ketegasan itulah yang ditunggu publik terjadi pada hari ini.
Dan memang, ketegasan merupakan kata kunci bagi kepemimpinan SBY yang dinilai peragu dan tidak berani mengambil keputusan. Ketegasan adalah kualitas yang menentukan keberhasilan SBY dalam sisa waktu masa pemerintahannya yang sudah separuh jalan.
Setelah perombakan, Presiden Yudhoyono diharapkan tidak membuang-buang waktu dengan meneruskan langgam kepemimpinan yang cenderung menanggapi persoalan secara verbal dan mengira dengan demikian persoalan selesai. Yang sekarang ditunggu adalah mesin pemerintahan yang bekerja sangat cepat dan efektif karena dipimpin dengan ketegasan.
Oleh karena itu, kita berharap susunan kabinet baru bukan saja diumumkan pada hari ini, tetapi hari ini juga dilantik dan disusul dengan rapat kabinet. Serah terima jabatan dari menteri lama kepada menteri baru mestinya juga dilakukan hari ini juga sehingga mesin kabinet dapat langsung bergerak mengejar berbagai keterlambatan dan ketertinggalan.
Dalam perspektif itu tak ada lagi kemewahan waktu bagi menteri baru untuk berlama-lama mempelajari tugasnya. Di situlah pentingnya menteri mengandalkan jajaran birokrasi di bawahnya seperti sekjen dan dirjen agar mesin kementerian segera tancap gas. Bukan justru sibuk berupaya mengganti mereka dengan orang-orang bawaan sendiri sehingga lebih banyak lagi waktu yang terbuang.
Pemerintahan SBY tidak punya waktu lagi untuk mempelajari dan mengendapkan persoalan. Yang dituntut sekarang adalah hasil nyata. Ke sanalah mestinya kabinet hasil perombakan melangkah dengan cepat dan tegas.
Apa pendapat anda mengenai reshuffle kabinet yang terbaru? Apakah reshuffle ini akan membawa perubahan atau memperparah keadaan politik di Indonesia?
bujangan_bajingan_kurang_kerjaan
5:01 PM